AADC: Sebuah Analisis Kepopuleran
Sastra,
sebuah kata yang banyak mengandung arti tergantung dari mana dan oleh siapa
yang memengaruhi pikiran kita. Dewasa ini, karya sastra berkembang dengan
pesatnya sehingga orang-orang pengkritik sastra memunculkan adanya istilah
sastra adiluhung dan sastra populer. Sastra adiluhung bermakna sebuah karya
sastra yang serius, entah dari isi, makna, dan unsur-unsur lainnya. Sastra
populer muncul dengan makna karya sastra yang mungkin tidak serius – tergantung
bagaimana cara memandang dan interpretasi dari indidu. Sastra populer lebih ditekankan
pada karya sastra yang bermuatan kekinian (sesuai) pada zamannya. Istilah
kekinian bermakna yaitu apa yang paling disukai dan digemari oleh masyarakat
pada masanya. Kehadiran sastra populer ini lebih menonjolkan bagaimana fungsi
sastra lebih kepada penekan emosional pembaca, berbeda dengan karya sastra
adiluhung yang menekankan muatannya berupa pengetahuan, pandangan dan
keintelektualan pengarang agar memengaruhi pembaca. Sastra populer hadir dengan
nilai komersial sebagai tujuan utama penciptaanya oleh kaum postmodernisme.
Agaknya
paragraf diatas mengandung kontroversi, namun karena jika dilihat
pengkategorian terhadap karya sastra sekarang ini, agaknya kita akan sama-sama mengambil
kesimpulan yang sama – mungkin sederhananya demikian. Lebih lanjut, untuk
memahami karya sastra adilihung perlu tenaga intelek yang lebih, sebab aturan
dan teori-teori hanya mengupas bagian terluar dari apa yang terkandung di
dalamnya. Berbeda dengan karya sastra populer, para pengarangnya menaati arti
sempit dari karya sastra – yaitu “menghibur”, karenanya-lah karya sastra
populer bisa ditebak alurya, yaitu berkisah tentang – sekurang-kurangnya – perCintaan remaja yang happy ending. Menurut Radway ada tiga belas pembangun narative logic roman populer atau bisa
juga disebut romance formula yaitu sebagai berikut:
1. Perpindahan keadaan heroin yang sudah dikenal, kehilangan.
2. Heroin menduga hero tidak terarik padanya.
3. Hero merespon ambigu terhadap heroin, tidak mengerti
cara mengungkapkan perasaan.
4. Akhirnya heroin mengetahui perasaan hero yang
sesungguhnya
5. Heroin merespon perilaku hero dengan sikap dingin
dan marah.
6. Hero membalas dengan menghukum heroin.
7. “hukuman” yang mengakibatkan perpisahan
8. Hero memperlakukan heroin dengan penuh Cinta,
perpisahan akibat hukuman yang membuatnya lebih sayang
9. Heroin merespon kelembutan hero dengan hangat
10. Heroin menyadari bahwa sikap dinginnya di masa lalu
karena sakit hati
11. Heroin harus belajar untuk mempercayai hero dan
menguatkan hero
12. Hero merespon secara seksual dan emosional pada
heroin.
13. Heroin sadar, perlindungan seorang ayah, kasih
sayang ibu, dan Cinta lawan jenis aan diperolaeh dari hero
Radway mengistilahkan hero sebagai aktor pemeran utama
laki-laki, dan heroin sebagai aktris pemeran utama perempuan.
Dengan tiga belas fungsi romace popular di atas,
tulisan ini akan mambahas sebuah film indonesia yang berjudul Ada Apa Dengan Cinta?
karya Rudi Soejarwo yang dirilis pada tahun 2002. Film ini bercerita tentang
kisah Cinta dan persahabatan remaja yang duduk di bangku SMA. Rangga sebagai
hero dan Cinta sebagai heroin.
Cinta adalah seorang penyuka sastra dan terkenal
akan karya tulisnya, ia dan sahabatnya mengelola mading sekolah. Pada saat
pengumuman lomba menulis puisi, teman-temannya menyoraki bahwa Cinta-lah yang
akan menang. Namun kenyataan tidak demikian, pemenangnya adalah seorang yang
asing bagi Cinta dan siswa lainya. Sesui dengan poin pertama, identitas sosial heroin hancur, ia kehilangan
apa yang disebut sebagai “Cinta yang terkenal akan tulisannya-lah yang harus
menang”. (AADC 09:11-09:35)
Kemenangan Rangga
(hero) dalam lomba menulis puisi adalah jalan dimana hero dan heroin bertemu, Cinta
sebagai pengurus mading ingin mewawancara Rangga sebagai bahan yanga akan
dimuat di mading. Karena sifat Rangga yang dingin membuat Cinta tidak sukan dan
jengkel terhadanya, sesuai dengan Poin kedua. Cinta tidak terima
dengan kelakuan Rangga yang sok intelek, menurutnya. (AADC 14:17-17:11)
Pada dasarnya, pembangun karya sastra populer adalah
adanya rasa penasaran dari tokoh. Rasa jengkelnya Cinta terhadap Rangga
membuatnya terus memiirkan rangaa, sehingga ada beberapa perjumpaan. Karena diteror
oleh Cinta, Rangga menjadi marah. Ia tidak tahu apa yang harus dilakukan
terhadap perlakuan Cinta kepada dirinya, poin ketiga. (AADC 22:30-25:40)
Pada adegan selanjutnya, Cinta mengembalikan buku
kesangan Rangga. Dengan demikian, Rangga merasa berterima kasih kepada Cinta. Adegan
ini merupakan awal dari heroin mengetahui perasaan hero yang sesungguhnya, Poin
keempat (AADC 30:44- 35-02)
Pada adegan selanjutnya, ketika Rangga dan Cinta sedang
di pasar loak buku, Cinta ingat bahwa ia memiliki janji dengan teman-temannya. Rangga
mengatakan sesuatu yang menyakiti Cinta,
sehingga Cinta pergi dan meninggalkan Rangga, Poin kelima (AADC 35:45-36:52)
Adegan selanjutnya, Rangga meminta maaf karena telah
menyakiti perasaan Cinta. Namun karena Cinta membalas dengann marah dan dingin.
Akhirnya Rangga pergi dan meninggalkan Cinta. Pada hari-hari berikutnya Rangga
dan Cinta merasa ada yang hilang karena perpisahan antara mereka, Poin
keenam dan ketujuh( (AADC 45:10-50:16)
Adegan selanjutnya yaitu adanya perasaan nyaman dari
Rangga terhadap Cinta, begitupun dengan Cinta. Poin kedelapan dan kesembilan
( AADC 51:28 1:12:00)
Perasaan Cintaberecamuk, karena kecerobohannya ia
hampir kehilangan sahabatnya. Hal ini yang membuat Cinta merasa harus menjauhi Rangga.
Namun tidak perasaan tidak bisa dibohongi, ia merasa hari-harinya hampa tanpa Rangga,
poin
esepuluh. Namun pada ahirnya heroin kembali pada keadaan semulanya, ia
menCintai Rangga, Ranggapun mengatakan Cintanya terhadap Cinta, poin kesebelas, keduabelas, dan ketigabelas (AADC1:28:29-
1:41:41) .
Kronologis pertemuan dan interaksi hero dengan heroin dalam AADC
Rangga menang lomba puisi – Cinta penasaran dengan
sosok Rangga yang misterius – Cinta merasa jengkel denga sifat Rangga yang dingin – Cinta mengirim surat
kepada Rangga – Cinta memiliki keambiguan dalam kesehariannya dengan Rangga – Rangga
merespon kebaikan Cinta – Cinta menghukum Rangga – Cinta merespon Rangga – Rangga
tidak tahu cara mengungapkan Cinta – Cinta memperlakukan Rangga dengan dingin –
Rangga menghukum Cinta - Cinta dan Rangga
kembali berhubungan dengan penuh Cinta.
Jadi, dengan terpenuhinya poin romance formula menurut Radway dalam film AADC ini, maka dapat diatakan bahwa film
AADC adalah suatu karya sastra populer. Film dengan bertema percintaan romantis
kaum remaja SMA ini banyak menarik perhatian publik pada masanya. maka tidak
heran film ini diproduksi lagi menjadi sinetron (meniru, mereproduksi, dll.).
Komentar