Postingan

Menampilkan postingan dari 2016

Sanandung Desember

oleh: Alan Malingi Desember adalah musim tanam. Di Bima,ada tradisi unik yang menyertai musim tanam ini. Di hamparan ladang dan tegalan di lereng-lereng gunung di pinggir kota Bima atau di wilayah Kabupaten Bima, warga menanam padi, kacang tanah dan palawija lainnya dengan bersenandung. Di Sambori dan sekitarnya senandung tanpa iringan musik ini disebuat Arugele. Sedangkan yang menggunakan alat musik seperti Biola, Gambo, Sarone dan Silu dikenal dengan Sagele. Pada Minggu, 11 Desember pukul 07.00 Wita, Majelis Kabudayaan Mbojo (Makembo ) melaksanakan Open Trip Sagele yang diikuti sekitar 50 - 100 peserta di ladang milik Pak Ismail di So Oi Kanari di kawasan Ncai Kapenta. Sagele tahun ini akan berlangsung kolosal dan Massal karena dilaksanakan dengan jumlah peserta lebih dari 50 orang. Tim Makembo telah melakukan koordinasi dengan warga Jatibaru dan pemilik Ladang bahwa peserta Sagele yang sudah siap mendukung dari warga Jatibaru sebanyak 50 orang, ditambah partisipasi dari Makemb,...

MANULA YANG MENUA BERSAMA BAHASANYA

oleh: Arila Kasipahu Kehidupan modernpun tak lagi jadi masalah untuk kaum manula, beberapa perkembangan zaman begitu saja diterima dan dijalani, termasuk didalamnya budaya-budaya baru yang tidak mereka dapatkan pada zamannya. Berbeda dengan manula yang agak canggung dalam proses asimilasi dengan hal baru, para remaja yang baru melewati umur 10 tahun sudah bereksplorasi dengan hal baru yang mereka bikin atas dasar status sosial dan status diri dalam suatu kelompok. Pengakuan-pengakuan untuk dirinya membuat remaja memiliki motivasi untuk menciptakan hal baru, termasuk di dalamnya adalah bahasa baru. Penggunaan bahasa sekarang ini memang sudah tidak diatur oleh suatu alat atau kaum, seperti pada masa kolonial Belanda ataupun rezim Orde Baru yang keduanya mengukung imajinasi dan kekreativan masyarakat. Pada masa kini, Kamus Besar Bahasa Indonsesia hanya dijadikan pajangan perpustakaan dan pajangan rak buku di setiap rumah. Fungsi KBBI hanya digunakan pada saat atau suatu forum for...

“ANALISIS STUDENT HIJDO KARYA MAS MARCO KARTODIKROMO”

Gambar
SASTRA SEJARAH “ANALISIS STUDENT HIJDO KARYA MAS MARCO KARTODIKROMO” Oleh Ari Wibowo NIM 1414015080 Sastra Indonesia S1 Dosen Pengampu: Dahri Dahlan, S.S., M,Hum. FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS MULAWARMAN SAMARINDA 2016 1. Mas Marco Kartodikromo Mas Marco Kartodikromo lahir di Cepu, Blora, pada 1890. Ia adalah seorang wartawan dan seorang aktivis kebangkitan nasional asal Hindia-Belanda di masanya. Perannya sebagai aktivis itulah yang membuat dirinya keluar masuk penjara beberapa kali. Marco pun pernah menjabat sebagai sekretaris Sarekat Islam di Solo. Marco terlahir sebagai anak seorang priyayi, hanya sebagai priyayi rendahan. Marco pernah bekerja di Semarang sebagai juru tulis di kantor pemerintahan. Disanalah ia belajar bahasa Belanda. Pada 1914 atau pada saat ia berusia 24 tahun, Marco pindah ke Surakarta dan mendirikan surat kabar Doenia Bergerak. Di surat kabarnya Marco menjadi penulis dan redaktur surat kabar bahkan ia tidak segan-...

Pengaruh Karya Sastra Terhadap Pembaca

Oleh:   Ari Wibowo              Narasumber: Fitra Wahyuliansyah, mahasiswa sastra indonesia angkatan 2012, Fakultas Ilmu Budaya di Universitas Mulawarman. Ia adalah seorang penikmat sekaligus pengamat karya sastra, karya sastra yang klasik (angkatan -45 ke bawah) merupakan bacaan yang ia gemari, namun tidak menutup kemungkinan juga ia tetap membaca karya sastra 2000-an. Tapi ia tidak berminat untuk membaca karya sastra populer atau teenlite – yang ia anggap sampah. ”karya sastra yang bagus adalah karya sastra yang membawa hal baru untuk saya” ujarnya ketika penulis bertanya tentang karya sastra yang ia sukai. Lanjut dari itu, ia mebeberkan ada dua karya sastra yang paling berkesan dan mengubah pemikirannya, yaitu Novel “Arok Dedes” karya Pramoedya Ananta Toer dan Novel “Bilangan Fu” karya Ayu Utami. Kedua karya tersebut memiliki hal baru yang mempengaruhi narasumber (pembaca) dalam pola pikirnya, yaitu seba...

saat itu

Gambar

Asumsi, Argumentasi, dan Kesimpulan

1.       Pengertian Asumsi Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia asum·si n 1 dugaan yg diterima sbg dasar; 2 landasan berpikir krn dianggap benar; Asumsi   adalah pernyataan yang dapat diuji kebenarannya secara empiris berdasarkan pada penemuan, pengamatan dan percobaan dalam penelitian yang dilakukan sebelumnya. Jika kita berbicara mengenai asumsi . 2.       Pengertian Argumentasi Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia ar·gu·men·ta·si /arguméntasi/ n alasan untuk memperkuat atau menolak suatu pendapat, pendirian, atau gagasan; Menurut Aceng Hasani (2005 : 43) Argumentasi adalah suatu jenis karangan yang berusaha mempengaruhi orang lain dengan cara menyajikan bukti – bukti sebagai penguat argumentasi yang dinyatakan secara logis dan faktual dengan tujuan pembaca atau pendengar tertarik dengan yang dikemukakan oleh penulis. Menurut Keraf (1997 : 116) Argumentasi adalah suatu bentuk retorika yang berus...

PROSES PEMBENTUKAN BUNYI

PROSES PEMBENTUKAN BUNYI   Disusun Oleh Agung Suharyadi NIM 1414015067 Dosen Pembibing Syamsul Rijal, M.Hum UP FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS MULAWARMAN SAMARINDA 201 5 Proses Pembentukan Bunyi Sarana utama yang berperan dalam poses pembentukan bunyi adalah (1) alat ucap, (2) arus udara, (3) pita suara. Ketiga sarana ini juga oleh fonetisi, dipakai sebagai dasar pengklasifikasikan bunyi. A.    Alat ucap Alat ucap adalah organ pada tubuh manusia yang berfungsi dalam pengucapan bunyi. Kita tidak akan memahami sebaik-baiknya segala macam bunyi-ujaran bila kita tidak mengetahui sebaik-baiknya tentang alat ucap yang menghasilkan bunyi-bunyi tersebut. Sebab itu dalam Fonologi dipelajari juga bagian-bagian tubuh yang ada sangkut-pautnya dengan menghasilkan bunyi ujaran tersebut Bunyi-bunyi yang terjadi pada alat-alat ucap itu biasanya diberi nama sesuai dengan alat ucap itu namun disesuaikan dengan nama latinnya. ...