PROSES PEMBENTUKAN BUNYI

PROSES PEMBENTUKAN BUNYI
 







Disusun Oleh
Agung Suharyadi
NIM 1414015067

Dosen Pembibing
Syamsul Rijal, M.Hum

UP FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS MULAWARMAN
SAMARINDA
2015


Proses Pembentukan Bunyi
Sarana utama yang berperan dalam poses pembentukan bunyi adalah (1) alat ucap, (2) arus udara, (3) pita suara. Ketiga sarana ini juga oleh fonetisi, dipakai sebagai dasar pengklasifikasikan bunyi.
A.   Alat ucap
Alat ucap adalah organ pada tubuh manusia yang berfungsi dalam pengucapan bunyi. Kita tidak akan memahami sebaik-baiknya segala macam bunyi-ujaran bila kita tidak mengetahui sebaik-baiknya tentang alat ucap yang menghasilkan bunyi-bunyi tersebut. Sebab itu dalam Fonologi dipelajari juga bagian-bagian tubuh yang ada sangkut-pautnya dengan menghasilkan bunyi ujaran tersebut
Bunyi-bunyi yang terjadi pada alat-alat ucap itu biasanya diberi nama sesuai dengan alat ucap itu namun disesuaikan dengan nama latinnya. Istilah yang dipakai untuk menamai bunyi bahasa umumnya diambil dari bahasa Latin. Sebagai contoh, nama-nama bunyi nahasa yang berhubungan dengan alat-alat bicara.

Nama alat ucap

1.   Pangkal tenggorok ( larynx )
2.   Rongga kerongkongan ( pharynx )
3.   Pangkal lidah ( dorsum )
4.   Tengh lidah ( medium )
5.   Daun lidah ( laminum )
6.   Ujung lidah (apex)
7.   Anak tekak (uvula)
8.   Langit-langit lunak (velum)
9.   Langit-langit keras (palatum)
10.      Gusi, lekung kaki gigi (alveolum)
11.      Gigi atas (upper teeth dentum)
12.      Gigi bawah (lower teeth dentum)
13.      Bibir atas (upper lip labium)
14.      Bibir bawah (lower lip labium)
15.      Rongga mulut (oral cavity)
16.      Rongga hidung (nasal cavity)

Nama bunyi bahasa

-          Laringal
-          Faringal
-          Dorsal
-          Medial
-          Laminal
-          Apikal
-          Uvular
-          Velar
-          Palatal
-          Alveolar
-          Dental
-          Dental
-          Labial
-          Labial
-          Oral
-          Nasal
elanjutnya sesuai dengan bunyi bahasa itu dihasilkan, maka harus kita gabungkan istilah dari dua nama alat ucap itu. Misalnya, bunyi bahasa menggunakan dua bibir ( atas dan bawah ) dinamakan bunyi bilabial.

B.   Arus Udara
Arus udara yang menjadi sumber energi utama pembentukan bunyi bahasa merupakan hasil kerja alat atau organ tubuh yang dikendalikan oleh otot-otot tertentu atas perintah syaraf otak, apakah arus udara menuju keluar dari paru-paru ( arus udara egresif ), atau arus udara ke dalam atau menuju paru-[aru ( arus udara ingresif ) . Sebaliknya apabila arus udara yang mengalir tadi mengalami hambatan pada salah satu atau beberapa alat ucap maka akan terdengar bunyi bahasa. Jenis bunyi bahasa yang dihasilkan bergantung pada alat ucap yang menjadi tempat terjadinya hambatan udara yang mengalir dari paru-paru. Jenis hambatan yang mungkin terjadi adalah sebagai berikut:
1). antara pita-pita suara, yang dihasilkan bunyi bersuara ( voiced sounds );
2). antara akar lidah dan dinding belakang rongga kerongkongan, bunyi yang dihasilkan bunyi faringal: [ h ];
3). Antara pangkal lidah anak tekak, hasilnya bunyi uvular: [ q, r ]
4). Antara pangkal lidah dan langit-langit lunak, hasilnya bunyi dorso-velar: [ k, g, ŋ, x ];
5). Antara tengah lidah dan langit-langit keras, hasilnya bunyi medio-palatal: [ c, j ];
6). Antara ujung lidah dan gusi atas, hasilnya bunyi apiko-alveolar: [ t, d, n ];
7).  Antara ujung lidah dan gigi atas, hasilnya bunyi apiko-dental: [ t, d, n ];
8). Antara bibir bwah dan gigi atas, hasilnya bunyi labio-dental: [ f, v ];
9). Antara bibir bawah dan bibir atas, hasilnya bunyi bilabial: [ p, b, m, w ];
10). Antara lubang atau celah pada pita suara, hasilnya bunyi glotal: [ ? atau hamzah ].
C.   Pita Suara
Pita suara merupakan sumber bunyi. Ia bergetar atau digetarkan oleh udara yang keluar atau masuk paru-paru. Pita suara terletak dalam kerongkongan. Berikut ini adalah gambar tentang empat kemungkinan  posisi pita-pita suara.






1a.
Terbuka lebar




1b.
Terbuka agak lebar




2c.
Terbuka sedikit




3d.
Tertutup sama sekali

Gb. 1: Posisi Pita Suara
Keterangan:
1a : posisi untuk bernafas secara normal ( tidak menghasilkan bunyi bahasa );
1b : posisi yang mengahasilkan bunyi tak bersuara;
1c : posisi yang menghasilkan bunyi bersuara;
1d : posisi yang mengawali atau mengakhiri bunyi hamzah.

Jadi proses pembentukan bunyi bersumber pada arus udara yang mengalir dari/ke paru-paru. Getaran getaran itu timbul pada pita suara sebagai akibat tekanan arus udara, yang dibarengi dengan gerakan alat-alat ucap sedimikian rupa sehingga menimbulkan perbedaan/perubahan rongga udara yang terdapat dalam rongga mulut dan/hidung         . Dari sinilah maka jelas bahwa sarana utama yang berperan dalam proses pembentukan bunyi bahasa adalah arus udara, pita suara dan alat ucap.


Daftar Pustaka
Ahmad, M. Rusydi. 2007.  Fonologi Bahasa Indonesia, Samarinda

Muslich, Masnur. 2008. Fonologi Bahasa Indonesia, Jakarta: Bumi Aksara

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAKALAH DRAMA

Makalah Penalaran

Rahasia Angka dalam Al Quran