Sinopsis prosa (novel) 1930an
sinopsis
LAYAR TERKEMBANG
STA
Tuti dan Maria merupakan anak dari Raden
Wiriatmajda, anak sulungnya yaitu Tuti memiliki sifat yang teguh pendiriannya,
pendiam dan aktif dalam berbagai organisasi wanita. Sebaliknya dengan anak
bungsu Wiriatmajda, Maria cenderung periang, lincah dan orang yang mudah kagum.
Hari minggu ini mereka akan mengunjungi akuarium di sebuah pasar ikan, ketika
mereka hendak mengambil sepeda dan meninggalkan pasar seorang pemuda menghampiri
mereka yang kebetulan sepeda pemuda itu bersebelahan dengan sepeda mereka.
Akhirnya mereka berkenelan dengan pemuda tersebut. Pemuda tersebut bernama
Yusuf dia merupakan mahasiswa kedokteran dan putra dari Demang Munaf, yang
tinggal di Martapura Kalimantan Selatan. Setelah berkenalan Yusuf mengantar
Tuti dan Maria sampai depan rumah. Semenjak pertemuan itu Yusuf selalu
terbayang- bayang kedua gadis tersebut, terutama Maria gadis yang cantik,
lincah dan periang. Yusuf telah menaruh hati kepada Maria sejak pertama mereka
bertemu. Keesokan hainya Yusuf, Maria dan Tuti bertemu di depan hotel Des Indes
semenjak pertemuan mereka yang kedua itu Yusuf sering sekali menjemput Maria
untuk berangkat bersama ke sekolah. Hubungan mereka semakin dekat, Yusuf pun sudah
berani berkunjung ke rumah Wiriatmadja untuk menemui Maria. Di sana dia di
sambut dengan lembut dan sopan, sering sekali dia berkunjung ke sana. Tuti pun
sedang di sibukkan dengan kongres Putri Sedar yang di pimpinnya. Yusuf
memutuskan untuk berlibur sebentar di kampong halamannya. Selama berlibur Maria
dan Yusuf saling berkirim surat, dalam surat tersebut Maria mengatakan telah
pindah ke Bandung. Surat- surat yang dikirim oleh Maria membuat Yusuf semakin
rindu kepadanya, sehingga dia memutuskan untuk kembali ke Jakarta dan
mengunjungi Maria. Kedatangan Yusuf di sambut hangat oleh Maria dan Tuti. Yusuf
mengajak mereka berjalan-jalan, tetapi Tuti tidak dapat meninggalkan
kesibukannya. Mereka menuju ke air terjun, di bahaw air terjun Maria merasa
kedinginan dalam kesempatan itu Yusuf menyatakan cintanya kepada Maria. Hari-hari
Maria penuh dengan kehangatan dengan Yusuf. Sebaliknya hari-hari Tuti
dihabiskan dengan membaca buku. Melihat kemesraan yang di alami adiknya Tuti
pun ingin mengalami hal yang sama. Tetapi Tuti memiliki kekawatiran terhadap
hubungan Maria dan Yusuf. Tuti menasehati Maria jangan terlalu diperbudak oleh
cinta, nasehat Tuti justru memicu pertengkaran di antara mereka. Maria bahkan
menyinggung akibat putusnya hubungan Tuti dengan tunangannya Hambali.
Pertengkatan antara mereka memberikan pukulan keras terhadap Tuti. Dari
kejadian itu Tuti merasa sendiri dan sepi dalam kehidupannya. Di tempat
kerjanya Tuti mendapat teman baru yaitu Supomo. Supomo sempat menyatakan
cintanya kepadanya. Sekarang Tuti dihadapkan pada dua pilihan antara menikah
dengan organisasi Putri Sedar yang tidak dapat dia tinggalkan. Akhirnya dia
memutuskan untuk meninggalkan Supomo meskipun dia telah berusia 27 tahun. Maria
terserang sakit yang cukup parah, yaitu muntah darah dan TBC. Keluarga
Wiriatmadja akhirnya memutuskan agar Maria di rawat di rumah sakit Pacet. Tuti
pun kembali memperhatikan Maria, Ia sangat khawatir akan keadaan adiknya.
Setiap hari Yusuf juga mengunjungi Maria, secara langsung Yusuf selalu bertemu
dengan Tuti. Tuti dan Yusuf sudah mulai dekat. Semakin hari keadaan Maria
semakin menurun, dan keadaannya berakhir di cintainya dengan tulus,. Sebaliknya
Tuti juga merasakan bahwa cinta Yusuf kepadanya juga tulus. Sekarang Tuti
merasa yakin bahwa Yusuf adalah calon suami yang baik dan bisa di cintainya
dengan kematian. zzSebelum meninggal Maria telah berpesan kepada Tuti, supaya
apabila jiwanya tidak terselamatkan kakaknya bersedia menjadi istri kekasihnya
yang sekarang ini. Tuti dan Yusuf telah kehilangan seseorang yang amat mereka
sayangi. Sepeninggal Maria, Tuti merasa bahwa Yusuf dapat.
Komentar