Makalah Tentang Museum Mulawarman

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
            Sejarah adalah suatu goresan tinta kehidupan yang rekamannya masih bisa kita lihat hari ini. Meski gambarannya kabur, maknanya akan tetap dapat diterka oleh orang-orang yang menekuninya. Perlu kita ketahui bahwa sejarah sangat penting. Hari ini takkan ada tanpa hari kemarin, hari esokpun takkan ada tanpa melewati hari ini, begitulah sejarah, ia sambung-menyambung yang tak pernah putus. Sehingga perlu merekamnya demi keberlangsungan kehidupan esok hari.
            Kehidupan di masa kerajaan tentu banyak yang kita ketahui, tentu menerka-nerka hanya seperti sebatas air yang mengalir tanpa jelas berlabuh dimana. Untuk itu perekaman tentu akan sangat membantu untuk belajar dari kehidupan masa silam.
            Hadirnya museum sekiranya cukup sebagai tempat cetakan sejarah, yang  bisa kita pelajari guna hanya sekedar tahu atau juga sebagai referensi untuk pembelajaran kehidupan selanjutnya. Maka dari itu penulis mengajak pembaca untuk mengeahui tentang secuil sejarah tentang museum dan kehidupan kerajaaan Kutai lewat makalah sederhana ini.




1.2. Rumusan Masalah
            Dalam penulisan makalah ini akan diuraikan beberapa rumusan masalah yaitu:
1.2.1. Dimana letak museum?
1.2.2. Bagaimana keadaan museum?
1.2.3. Siapa saja nama raja yang memimpin?
1.2.4. Apa hal penting yang dilakukan raja pada masanya?
1.2.5. Apa pentingnya pengunjung mengetahui sejarah kerajaan?

1.3. Tujuan
            Adapun tujuan penulisan makalah ini yaitu sebagai referensi supaya pembaca:
1.3.1. Mengatahui letak museum,
1.3.2. Mengatahui keadaan museum,
1.3.3. Mengatahui nama raja yang memimpin,
1.3.4. Mengatahui hel penting yang dilakukan raja pada masanya, dan
1.3.5. Mengatahui pentingnya pengunjung mengetahui sejarah kerajaan.



BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Letak Museum
            Untuk memelihara dan melestarikan benda peninggalan kerajaan, Pemerintah Tingkat II Kutai mendirikan museum yang diberi nama Museum Kutai. Museum ini merupakan bagian dari Puskora (Pusat Kesenian dan Olahraga), diresmikan Pangdam IX Mulawarman 50 Kertiyo pada 25 November 1971. Pada 18 Februari 1976 Museum Kutai diserahkan kepada Depdikbud oleh Gubernur Kalimantan Timur Brigjen Abd. Wahab Syahrani yang diterima oleh Dirjen Kebudayaan Prof. Ida Bagus Mantra. Pada 1979 Museum Kutai berganti nama menjadi Museum Provinsi Kalimantan Timur Mulawarman. Sejak itu menjadi Unit Pelaksana Teknis Direktorat Jenderal Kebudayaan. Pada 2001 museum ini berada di bawah Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Timur.
Koleksi museum ini terdiri atas berbagai peninggalan kerajaan local, namum terdapat pula berbagai peninggalan yang berasal dari luar daerah, bahkan mancanegara, seperti pajangan keramik yang berasal Negara China. Museum ini terletak di pingggir sungai Mahakam, tepatnya  di jalan Ponegoro No. 26 Tenggarong[1]





2.2. Keadaan Museum
            Untuk penyusunan
            Tata letak museum cukup strategis, yaitu dipinggir jalan yang cukup ramai, tetapi jika dilihat dengan seksama, Nampak seperti rumah pejabat; bentuk bangunan, warna bangunan, dan eksteriornya. Seharusnya bangunan itu tidak kelihatan megah, melainkan seperti bangunan kuno dengan warna cat yang gelap. Sehingga memiliki daya tarik terhadap pengendara yang lewat. 
            Di teras museum juga saya di kejutkan dengan adanya alat musik dan penyanyi orkes, sehingga Nampak seperti bukan museum. Dan suasana museum yang seharusnya tenang menjadi bising.
            Perawatan museum pun sekiranya lebih giat lagi, karena banyak benda yang dipajang sudah rusak karena kurang perawatan dan perlindungan, sehingga pengunjaung akan merasa kurang puas.
            Benda pajangan  adalah hal yang paling penting dalam suatu museum, karena bukan museum  namanya jika taka ada benda yang perlihatkan. Untuk itu, sangat penting memperhatikan jenis-jenis benda pajangan. Dari pandangan saya, banyak benda pajangan yang berasal dari luar daerah, hal seperti itu harus dihindari karena kebudayaan local harus diutamakan, sehingga pengunjung akan lebih banyak mengetahui benda-benda peninggalan sejarah lokal, karena hanya museum yang dapat menyajikan potret sejarah. maka dari itu benda yang dipajang sangat perlu diperhatikan. Pengunjung juga terlihat sepi mungkin tidak ada ketertarikan ke museum karena dengan kurangnya

2.3. Raja Yang Memimpin dan Hal Penting Yang Dilakukan Pada Masanya
Sumber: kesultanana.kutaikartanegara.com

No.
Masa
Nama Raja/Sultan
K e t e r a n g a n

1
Raja Kudungga atau  Aji Batara Agung Dewa Sakti Adalah raja pertama yang berkuasa di kerajaan kutai. Dapat kita lihat, nama raja tersebut masih menggunakan nama lokal sehingga para ahli berpendapat bahwa pada masa pemerintahan Raja Kudungga pengaruh Hindu baru masuk ke wilayahnya. Kedudukan Raja Kudungga pada awalnya adalah kepala suku. Dengan masuknya pengaruh Hindu, ia mengubah struktur pemerintahannya menjadi kerajaan dan mengangkat dirinya sebagai raja, sehingga penggantian raja dilakukan secara turun temurun.[2]

2
Prasasti yupa menceritakan bahwa Raja Aswawarman atau Aji Batara Agung Paduka Nira adalah raja yang cakap dan kuat. Pada masa pemerintahannya, wilayah kekuasaan Kutai diperluas lagi. Hal ini dibuktikan dengan dilakukannya Upacara Asmawedha pada masanya. Upacara-upacara ini pernah dilakukan di India pada masa pemerintahan Raja Samudragupta ketika ingin memperluas wilayahnya. Dalam upacara itu dilaksanakan pelepasan kuda dengan tujuan untuk menentukan batas kekuasaan Kerajaan Kutai ( ditentukan dengan tapak kaki kuda yang nampak pada tanah hingga tapak yang terakhir nampak disitulah batas kekuasaan Kerajaan Kutai ). Pelepasan kuda-kuda itu diikuti oleh prajurit Kerajaan Kutai.2

3
Raja Mulawarman atau Aji Maharaja Sultan merupakan anak dari Raja Aswawarman yang menjadi penerusnya. Raja Mulawarman adalah raja terbesar dari   Kerajaan Kutai. Di bawah pemerintahannya, Kerajaan Kutai mengalami masa kejayaannya. Rakyat-rakyatnya hidup tentram dan sejahtera hingga Raja Mulawarman mengadakan upacara kurban emas yang amat banyak 

4


5


6
* Raja Kutai Kartanegara pertama yang memeluk agama Islam

7


8
* Raja yang menaklukkan Kerajaan Kutai Martadipura. Raja kemudian menamakan kerajaannya menjadi Kerajaan Kutai Kartanegara Ing Martadipura.

9

10

11
*Ratu pertama yang memimpin Kerajaan Kutai Kartanegara
12

13

14

15
* Aji Kado melakukan kudeta dengan mengangkat dirinya sebagai Sultan Aji Muhammad Aliyeddin setelah Sultan Aji Muhammad Idris wafat di Wajo, Sulawesi Selatan
16
*Pewaris tahta yang sah dari Sultan Aji Muhammad Idris dan berhasil menggulingkan pemerintahan Aji Kado
17

18

19

20
*Sultan terakhir setelah pemerintahan kesultanan berakhir pada tahun 1960
21
1999-kini
*Ditetapkan sebagai Sultan Kutai pada tahun 1999 setelah Kesultanan Kutai dihidupkan kembali. Namun upacara penobatan baru dilaksanakan pada 22 September 2001

2.4. Pentingnya Pengunjung Mengetahui Sejarah Kerajaan

            Kehidupan sejarah adalah pondasi untuk membangun masa sekarang yang kita jalani, serta masa depan yang akan kita jalani. Untuk itu pembelajaran masa lampau tak bisa terlepas dari penyusunan skenario untuk sebuah kehidupan manusia yang ingat akan asal usulnya. Sekiranya sekarang museum bisa sebagai potret masa lalu yang dapat mengingatkan kita tentang sebuah kehidupan dahulu, dimana corak krhidupan kerajaan; kepemimpinan, perlawanan untuk mempertahankan kerajaan, dan perkembangan suatu kerajaan hingga menjadi suatu daerah kini terekam jelas dengan adanya berbagai benda peninggalan yang dipajang didalam museum.




BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
            Manusia yang baik adalah manusia yang selalu ingat sejarahnya; dimana ia berasal, serta bagaimana ia dilahirkan. Sekiranya cukuplah banyak suatu peninggalan yang terpajang dalam museum, sehingga dengan mengunjunginya manusia akan mengetahui bagaimana kehidupan leluhurnya.
            Tidak hanya sekedar mengetahui, tetapi meluruskan dan meneruskan adalah hal yang sangat diidamkan oleh pendahulu, setidaknya dengan melestarikan dan menjaga suatu peninggalan sejarah, kita telah mencoba untuk menghargai suatu karya yang telah lahir dimana masa sebelum kita ada. Oleh karena itu, manusia yang mengingat dan menjaga kelestarian sejarahnya adalah manusia yang benar-benar manusia, manusia yang pantas disebut manusia, karena telah menghargai karya leluhurnya.
3.2. Saran
Jika manusia menegatahui sejarahnya, maka ia adalah manusia yang benar-benar ada. Maka dari itu sekiranya belajar tentang sejarah tidak ada ruginya, malah akan menambah wawasan tentang kehidupan kerajaan masa lampau. Dengan demikian berkunjung ke museum, selain mengisi hari libur, kita bisa mendapatkan ilmu yang lebih.
Daftar Pustaka

kesultanana.kutaikartanegara.com. sejarah kesultanan kutai Kartanegara. Diakses pada tanggal 28 November 2015
rangkumsejarah.blogspot.com. kerajaan Kutai. Diakses pada tanggal 28 November 2015
Lampiran Foto-foto
Musem mulawarman dengan tampilan patung Lembuswana yang gagah didepan bangunan
Singgasana raja Kutai Kartanegara Ing Martadipura



[1] kesultanana.kutaikartanegara.com
[2] rangkumsejarah.blogspot.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAKALAH DRAMA

Makalah Penalaran

Rahasia Angka dalam Al Quran