PUISI KAMPUSKU
Kampusku
Dikala Mentari menjemput embun
Kaki melangkah menuju gerbang
Tak ada hutan juga tak ada kebun
Hanya suara bising yang jauh dari tenang
Setiap langkah demi langkah terlalui
Dengan suasana panas nan gerah
Penuh keresahan dan tak nyaman ku lalui
Namun tetap jadi hari yang indah nan cerah
Tiba ditempat yang ramai untuk menuntut ilmu
Tempat yang semu, namun juga sangat seru
Karena tempat itu, banyak sekali yang berkumpul
Pecinta sajak puisi, juga pecinta nada music
Pecinta aliran roman, juga pecinta cerpen
Yah, itulah tempatku menimbah banyak ilmu
Meski banyak untuk dipikul, namum tetap santai
bersiul
Tetap bebas bergaul namun dilarang mencabul apa lagi
main sabu sabu.
Tentu sangat menarikkan kampusku ini?
Apalagi
terdapat juga ukm yang keren disini.
Yang pastinya sangat menyenangkan hati
Dan yang pasti juga takkan kau sesali.
Nama kampusku itu Fakultas Ilmu Budaya
Yang pasti dilingkungan orang orang yang kaya.
Bagaimana gak begitu ceritanya?
Didepan ada aston dan Ramayana.
Yang setiap hari pasti ramai pengunjungnya.
Kampusku bernuansa klasik penuh irama music
Juga Mahasiswinya cantik, tentu saja beretik
Kampusku lebih indah dari sajak puisi yang kutulis
Ruangannya tertata rapi dan berbaris
Juga halaman kecil tebentang sederhana
Kampusku memang indah jauh lebih indah.
(Acidophilus Bifidus 06
April 2015)
Komentar